Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 01:27:50【Resep Pembaca】884 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(716)
Sebelumnya: UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
Selanjutnya: KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
Artikel Terkait
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran
- Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza
- PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza
- DPRD Kendari
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
Resep Populer
Rekomendasi

Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi

Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif